Posts

Makna Sebuah Pandemi

Kalau baca judulnya tu rasanya jadi semacam seorang Jay Shetty yang lagi memberikan cahaya ilahi kepada makhluk-makhluk astral  jelata di seluruh dunia agar bisa menerima coronavirus ke dalam hidup yang singkat ini dengan hati yang ikhlas dan tulus. Tapi sayangnya saya nggak punya cahaya ilahi itu, punyanya cahaya cinta perlahan menyilaukan, itulah mimpi kehidupan kedua, mimpi itu darimana datangnya... Okay , let's getting serious here . Sebenernya pandemi ini nggak buruk-buruk amat sih, kalau dilihat dari beberapa sisi, tapi memang buruk sekali dari sisi ekonomi. Bokek setiap hari. Kebutuhan terus ada bahkan meningkat, tapi pemasukan kek nggak boker dua minggu: sembelit. Bukan hanya anda sendiri yang merasakan wahai pembaca yang budiman, saya juga amat sangat merasakannya! Tapi kata pepatah itu benar adanya kalau ada hikmah di balik perkara. Saya nggak tau ya kalau di anda sekalian hikmahnya apa, tapi kalau saya malah bisa berada di " right track " dalam hal meraih mimp

Comeback

Hello there! Long time no writing on this lovely blog. So I made a comeback for you. But if you’re old reader, you can tell that I wrote in my mother’s tongue which is Indonesian. And it will change for the future that I will write in two languages, Indonesian and English. But this is might not be like what you think, because I won’t write something in Indonesian and then write the English translation down below. No. I will write things on my own way, like if I want to write something in English then I will do it, and goes the same with Indonesian. So please bare with me, good people. You can take it as a lesson to learn something new. Honestly, I have a lot of announcements to make. Shall we? I have a YouTube channel I made my channel four years ago and my only purpose in the first place was I wanted to keep my videos alive. A lot of journeys about beautiful places I’ve visited. But also some videos about incredible things that I might accidentally record with p

Budayakan Membaca

Boleh dibilang saya ini obsesi jadi duta membaca sedunia kayaknya. Dari dulu selalu pingin ngomong ke semua orang supaya budayakan membaca terlebih dahulu, mulai dari yang terkecil seperti membaca caption pada postingan di instagram atau beberapa keterangan-keterangan kecil yang sebenarnya tanpa kita bertanya pada orang lain, kita bisa tahu dari situ. Tapi ya dasarnya orang Indonesia itu kolot, bukan tipe manusia yang mau menerima perubahan ya akan sulit. Makanya kan terkadang muncul kata-kata yang cenderung agak kasar: cari itu pakai mata bukan pakai mulut . Tapi nggak apa lah, setiap orang kan berbeda, nggak bisa dipukul rata begitu saja. Dan saya di sini bukan untuk menghakimi tapi berbagi tentang aplikasi yang memudahkan kita untuk membaca buku secara gratis dan mudah. Nah, ini kan idaman semua orang. Gratis plus gampang lagi, nggak usah kemana-mana, sambil tiduran pun bisa. Walau mungkin ada beberapa orang yang rela menembus panas atau hujan untuk ke perpustakaan terdekat de

Lihat Lebih Dekat

Saya selalu suka kata-kata ini. Seperti berusaha mencari sisi positif di tengah kenegatifan dalam hidup ini. Bagaimana saya mencari sudut pandang lain dan mencari makna tersembunyi dari segala hal yang saya alami. Saya selalu bilang pada orang-orang terdekat saya bahwa saya amat menyukai hidup. Kenapa? Karena hidup itu penuh kejutan. Setiap hari ada saja yang terjadi, dan setiap hari pula saya belajar darinya. Dan memang pelajaran berharga itu sebenarnya datang dari pengalaman hidup, bukan hanya sekolah formalitas dengan gelar-gelar panjang miliknya. Hidup saya mungkin jauh dari kata sempurna, nyaman mau pun enak. Banyak penderitaan sih jelas. Tapi kalau ada kesempatan untuk mengulang kembali, saya akan tetap memilih hidup saya. Meski banyak tidak enaknya, tapi minimal saya bahagia. Dan bahagia buat saya itu sederhana. Misalnya. Setiap hari saya bisa berbicara dengan tiga bahasa; bahasa inggris, bahasa indonesia dan juga bahasa jawa. Bagi saya itu membahagiakan. Saya belaj

Jakarta

Beberapa waktu lalu, saya baru saja pulang dari Jakarta. Saya tinggal di sana kurang lebih selama dua bulan. Dan apa saja yang saya dapat selama dua bulan itu? Banyak. Banget. Ada sisi negatif dan juga positif. Sebelum masuk pada inti ceritanya, pasti ada saja yang kepo , seperti: Arya di Jakarta ngapain? Arya banyak duit ya di Jakarta lama banget? Arya kerjaannya gimana kalau ditinggal gitu aja? Arya nyamperin siapa di Jakarta? Arya ketemu mantan ya? Ini hanya segelintir pertanyaan yang saya tahu, mungkin masih banyak pertanyaan lainnya. Jawabannya sih rahasia. Ya kali saya ngumbar di blog, kan udah bukan anak SMA lagi yang dikit-dikit curhat di blog. Cuma saya lucu aja sih, kenapa kalau pingin tahu nggak langsung chat saya aja? Maksud saya buat teman-teman yang cukup dekat dengan saya. Jangan malah nggrenengi di belakang dong, nggak baik, nanti saya nggrenengi balik lho hahahaha. Tapi ya buat yang lost contact sama saya sih wajar. Mungkin cuma bisa kepo aja l